SADAR maupun tidak kita lebih sering menghakimi seseorang yang menurut pandangan kita buruk. Padahal, bisa jadi orang yang kita anggap buruk justru lebih mulia di hadapan Allah dibandingkan kita. Kita sangat sering mencibir orang lain tanpa pernah melihat justru diri kitalah yang lebih pantas untuk dicibir.
Saudaraku,
Sangat mudah lisan ini menghina orang lain tanpa pernah bercermin, justru diri kitalah yang sangat hina dihadapan-Nya. Sungguh sangat mudah hati ini berprasangka pada orang lain. Namun sangat sulit hati ini berprasangka pada diri sendiri yang lebih sering riya dalam beramal.
Kita mungkin sama-sama lupa bahwa Allah tidak pernah tidur. Kita mungkin lupa atau berpura-pura lupa bahwa Allah yang menerbitkan matahari dari timur kemudian menenggelamkannya di barat. Dan menghiasi malam dengan bulan serta ribuan bintang. Jika alam semesta begitu mudah Allah atur dengan Kuasanya, apa lagi hati kita yang begitu mudah terbolak-balik.
Saudaraku,
Ketika banyak dari saudara kita yang mulai meninggalkan maksiat dan menuju kepada Allah. Sungguh, jagalah hati kita untuk tidak berprasangka padanya. Sungguh, jagalah lisan kita untuk mencibir dan memuji mereka secara berlebihan. Karena bisa jadi, lisan kitalah yang memperkeruh niatan seseorang untuk menuju Rabbnya.